Archive for December, 2018

 

IMG_4868

Teman-Teman Seperjuangan, Asisten Bahasa Australia Barat 2018!

 

Saya tiba-tiba teringat dengan penerus saya kelak. Sisa menghitung hari saya akan meninggalkan tugas saya sebagai asisten guru di Gero. Dan beberapa bulan lagi, pengganti saya akan hadir mengemban tugas yang sama dengan saya.

Kami tidak saling kenal, meski tentunya sudah saling bertukar informasi singkat serta tanya jawab tentang pengurusan visa dan persiapan keberangkatan melalui grup WhatsApp yang dibuat.

Ada beberapa catatan singkat dan subjektif dari saya, agar kelak menjadi language assistant tidak terlalu membebani tapi lebih dinikmati. (more…)

Dulu dan Nanti

Posted: December 1, 2018 in Australia Daily
Tags: , , ,

Saya ingat ketika pertama kali datang ke Ausi, negara maju, penuh warga keturunan Eropa. Dimana-mana orang berkendara dengan tertibnya. Banyak gedung menjulang. Jalan yang begitu bersih. Juga taman-taman asri nan sejuk.

Beberapa hari berikutnya, saya berada di Gero, suasananya berbeda dari ibu kota. Tak ada gedung tinggi, bangunan ciamik ciri khas Eropa, dan juga kereta cepat tuk transport massalnya.

Jauh di pedalaman ini, saya belajar banyak hal baru. Hari-hari berganti seiring musim berganti. Cuaca berangin, suhu panas dan dingin silih berganti menyapa. Saya pun bersyukur iklimnya tak seekstrim region lain di belahan timur dan selatan. Salju pun tak turun di musim dinginnya.

Tugas saya pun selalu penuh kejutan. Kadang berlalu biasa saja, kadang merasa terlalu berat tuk kemampuan saya yang biasa saja. Namun tak jarang, kebahagian dan rasa senang memenuhi dada diakhir hari-hari yang melelahkan.

Memang perpisahan adalah akhir dari semua perjalanan. Mungkin cerita di sini akan menjadi kenangan di masa tua. Bercerita bahwa keagungan dan kebesaran bangsa lain, keberagaman yang begitu dihormati dan tentang semua kearifan budaya yang dijaga selalu.

Perayaan di sini tak terbatas satu atau dua saja. Setiap pekan mereka merayakan kebersamaan. Dimana fasilitas publik benar-benar bisa dimanfaatkan masyarakatnya. Rasa kebersamaan terjalin dari interaksi dan juga saling memahami.

Saya mungkin pulang dengan pengalaman baru, menjadi pribadi yang baru, namun kesederhanaan dari perjalanan hidup selamanya akan membekas di ingatan.

All Language Assistants 2018, Anwar, Ismail, Arif, dan Galuh!

Taruh dimana yah? Perasaan tadi ada di sini” pikirku dalam hati. Sembari mencari-cari, akhirnya saya sadar kacamata itu ada dia atas kepala saya.

Mungkin hal tersebut sering terjadi, mencari-cari sesuatu yang sebenarnya ada di dekat. Saking dekatnya ia sering tak terlihat.

Hidup kadangkala tak jauh-jauh dari hal seperti itu. Terkadang kita mencari kebahagian dengan sebuah perjuangan jauh ke penghujung dunia lain, tanpa sadar banyak kebahagiaan yang sudah disediakan dekat di lingkungan sekitar kita.

Keluarga dan kampung halaman pun sebenarnya adalah kebahagiaan tersendiri. Kebahagiaan yang dicari untuk rasa damai dan tentram. Mungkin jika berada di kampung dan di antara keluarga, sangat pasti kita takkan merasa hal itu berharga.

Rasa berharga akan nilai keluarga dan kampung ini akan begitu terasa saat kita jauh dari mereka. Terpisah jarak membuat kita menjadi lebih bijaksana menilai dari sudut pandang yang berbeda.

Jika masih merasa kebahagiaan belum dicapai, masih merasa perlu mencari dan mencari hingga kadang putus asa, cobalah berhenti sejenak. Jangan dipaksakan.

Kalau perlu berpetualang dulu ke tempat lain, berpindah dulu ke pekerjaan baru, atau masuklah di komunitas yang menawarkan suasana baru.

Jangan takut dengan perubahan, siaplah hadapi tantangan apapun itu. Karena bagaimanapun susahnya, sulitnya, rumitnya, sebuah persoalan pasti akan ada akhirnya.

Ingat selalu, semua akan terasa mustahil sampai kita selesai melakukannya.